Beragam kegiatan CSR dari unit industri maupun opini CSR di Indonesia. Files ini dikompile guna literatur dan benchmarking kegiatan CSR, agar bisa mempositioning-kan kegiatan CSR secara berbeda, focus dan efektif. CSR bagaimanapun penting perannya bagi sustainability perusahaan karena dengan CSR perusahaan mempertimbangkan kepentingan stakeholder (pemegang kepentingan) dalam kebijakan operasionalnya.

Thursday, June 21, 2007

Unilever: CSR, adalah cara kami menjalankan bisnis

06 February 2007

Lebih 70 tahun mengembangkan usaha di Tanah Air, PT Unilever Indonesia terbukti melakukan corporate social responsibility (CSR) yang sesungguhnya. Melalui Unilever Peduli Foundation (UPF), perusahaan raksasa ini tak sebatas memberikan hibah dana melalui CSR. Itu karena Unilever justru menjadikan CSR salah satu alat mengembangkan usahanya, selain memang disadari adanya keharusan sebuah kegiatan bisnis mengembalikan sebagian keuntungannya kepada masyarakat luas. Berikut ringkasan wawancara dengan General Manager Unilever Peduli Foundation, Okti Damayanti.

Melaksanakan CSR tak sekedar membagi dana, apa yang sebenarnya dilakukan?Unilever, melalui UPF tak akan hanya memberi uang. Banyak pihak yang sebatas memberi bantuan lalu mengklaim telah melaksanakan CSR. Bagi kami, CSR harus bermanfaat buat masyarakat luas sekaligus menjadikan perusahaan lebih kompetitif. CSR is our way of doing business (CSR adalah cara kami menjalankan bisnis). Karena menjadi cara, konsep CSR kami harus berkait dan saling menguntungkan antara masyarakat dan perusahaan. Jangan CSR dilakukan untuk menutupi dosa perusahaan. Karenanya kami mengelompokan aktivitas CSR menjadi tiga bagian utama, kegiatan kemasyarakatan, kegiatan berkait dengan operasi perusahaan dan bahkan kami menjadikan masyarakat salah satu mata rantai usaha Unilever.

Contohnya?Ada program Jakarta Green and Clean. Ini jelas CSR yang penuh idealisme. Juga kami melakukan kampanye penanggulangan AIDS dan ajaran mencuci tangan yang benar, misalnya. Kami juga mengader masyarakat untuk tahu dan sadar kebersihan lingkungan. Juga ada pembinaan petani kedelai hitam. Apa urusannya kami dengan AIDS? Kalau itu pertanyaannya, rasanya salah. Sebab kami peduli terhadap generasi muda bangsa ini. Melalui kegiatan media and school campaign, donasi dan menjelenggarakan acara anak muda, sebagai contohnya, terbukti CSR kami bisa bermanfaat banyak. Kami gunakan Close Up sebagai media kegiatan tersebut. Dengan tagline brani ngomong, brani buktiin kami terbukti bisa mengajak lebih 70.000 anak muda di empat kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta) komit untuk memerangi AIDS. Dengan memakai Kecap Bango kami berhasil membina petani yang menggarap lebih 600 hektar kedelai hitam hingga mengontribusikan sekira 30 persen kebutuhan produksi kecap Bango. Banyak lagi yang lain.

Jadi CSR Unilever, harus berujung pada keuntungan perusahaan?Bukan begitu melihatnya. Justru sebaliknya. Kami harus ikut membangun bangsa, menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berkarya bagi rakyat. Hasilnya dapat kami beli, misalnya. Soal kedelai hitam, Unilever bisa saja impor. Selesai, kami bisa memenuhi kebutuhan produksi. Tapi kami ingin menciptakan kesempatan petani berkarya dan hasil panennya kami tampung untuk memenuhi kebutuhan bahan dasar kecap. Kami menjalankan CSR bukan semata memberi dana. Tapi CSR adalah justru kegiatan yang menguntungkan rakyat sekaligus dapat menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Kalau hanya memberi bantuan pasti ada batasnya. Saat perusahaan krisis, CSR berhenti. Ini tidak, perusahaan justru dibangun dan besar bersama rakyat. Kami menerapkan coporate social leadership responsibility.

Mana program yang lebih dikembangkan?Kami sudah menyentuh masalah social, economy, environment bangsa ini. Kami menyebutnya SEE. Maka CSR kami adalah proyek jangka panjang, sama dengan cita-cita membuat perusahaan ini tetap ada dan besar. CSR bukan media promosi. Kalau itu hanya akan jangka pendek. Sebab dengen CSR justru akan membuat perusahaan tak sebatas populer, tetapi dicintai masyarakat karena berbuat banyak bagi mereka. Pendeknya, strategi CSR kami adalah adanya relevasni dengan kebutuhan bangsa, menjadi model, dan dikembangka dengan kemitraan serta akhirnya akan terus direplikasikan kepada masyarakat lebih luas.Apa bisa program besar CSR Unilever itu dikerjakan mandiri?Tidak mungkin bisa. Karena itu kami selalu mengandeng pihak lain yang memiliki kepedulian sama. Karena dari strategi kami yang berupa konsep diatas kertas itu kami harus bisa mengimplementasikan dimulai dengan bermimpi besar, namun memulai dengan yang tepat guna, yang akhirnya pasti akan mudah menjadi model hingga replikasinya cepat berkembang.(bid)

http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=281556&kat_id=439
http://kecap-bango.blogspot.com

No comments: