Beragam kegiatan CSR dari unit industri maupun opini CSR di Indonesia. Files ini dikompile guna literatur dan benchmarking kegiatan CSR, agar bisa mempositioning-kan kegiatan CSR secara berbeda, focus dan efektif. CSR bagaimanapun penting perannya bagi sustainability perusahaan karena dengan CSR perusahaan mempertimbangkan kepentingan stakeholder (pemegang kepentingan) dalam kebijakan operasionalnya.

Thursday, June 14, 2007

TELKOM SIAP MEMACU PERCEPATAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA


Jakarta, 13 Juni 2007-

Telkom siap berkiprah dalam industri telekomunikasi yang semakin kompetitif. Pada saat yang bersamaan, sebagai national flag carrier, Telkom juga siap menjadi lokomotif yang memacu percepatan industri telekomunikasi di Indonesia. Hal tersebut dikemukan oleh Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), Rinaldi Firmansyah, pada acara silaturahmi dengan para pimpinan media nasional di Jakarta, Rabu 13 Juni 2007. Rinaldi menyatakan, posisi Telkom sebagai operator pertama di Indonesia melahirkan berbagai kesempatan sekaligus tantangan. ”Fakta menunjukkan, Telkom selalu diposisikan sebagai perintis sekaligus sebagai penggerak industri telekomunikasi Indonesia,” ujar Rinaldi. Artinya pula, Telkom berada di garis depan dalam penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia. Namun demikian, kata Rinaldi, saat ini Telkom bukan lagi merupakan satu-satunya pemain di bisnis telekomunikasi, sehingga tanggung jawab untuk menggelar infrastruktur telekomunikasi hingga ke pelosok Indonesia, juga menjadi tanggung jawab bersama dengan operator-operator lain. Terminologi Telkom sebagai ”incumbent” menurut Rinaldi juga sudah kurang tepat. Saat ini Telkom menghadapi dua tantangan besar. Pertama, seiring dengan kebijakan deregulasi dan liberalisasi sektor telekomunikasi, Telkom harus bersaing dengan operator-operator telekomunikasi lain, yang banyak di antaranya dikuasai oleh operator asing bermodal kuat. Dalam hal ini, Indonesia boleh dibilang sangat terbuka karena dengan penduduk sekitar 230 juta, jumlah operator wireless yang bermain mencapai 10 operator. Bandingkan dengan Cina misalnya yang memiliki jumlah penduduk jauh lebih besar (1,3 milyar), jumlah operator wireless-nya hanya 3. Demikian juga di India yang berpenduduk 1,08 milyar, hanya terdapat 5 operator. Kedua, sebagai BUMN yang 51% lebih sahamnya dimiliki negara, Telkom memikul tanggung jawab untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada Negara. Kontribusi tersebut baik dalam bentuk pajak-pajak, dividen, maupun pendapatan negara bukan pajak. Rinaldi mengatakan bahwa kontribusi Telkom melalui dividen, pajak dan pendapatan negara bukan pajak, setiap tahun terus meningkat. Tahun 2003 total nilai kontribusi Telkom kepada Negara tercatat Rp 10,25 triliun, nilai itu meningkat menjadi Rp 12,03 triliun di tahun 2004, Rp 14,48 triliun di tahun 2005, serta diperkirakan menjadi Rp 19 triliun lebih di tahun 2006. Rinaldi optimis, nilai kontribusi Telkom melalui instrumen-instrumen seperti pajak, dividen dan lain-lainnya akan terus meningkat di masa-masa mendatang. Diakuinya, tantangan untuk terus membukukan nilai kontribusi yang tinggi bagi Negara memang ada dan berat karena persaingan yang semakin tajam. Tetap Terdepan Hingga semester pertama 2007, Telkom mencatat perkembangan yang cukup menggembirakan. Penguasaan Telkom terhadap pasar telepon seluler tetap yang terbesar. Melalui anak perusahaannya – Telkomsel – Telkom menguasai 56 persen pasar seluler Indonesia. Demikian halnya dengan layanan CDMA (Code Division Multiple Access) Telkom Flexi. Rinaldi menyatakan, pihaknya optimis layanan fixed wireless access itu akan melesat setelah proses migrasi dari 1900 MHz ke 800 MHz selesai yang ditargetkan selesai akhir 2007 ini. ”Saat ini pengguna Flexi lebih dari 5 juta pelanggan, terbesar di antara operator-operator CDMA lain. Pada akhir tahun 2007, diharapkan mencapai lebih dari 6,2 juta pelanggan Flexi,” papar Rinaldi. Telkom hingga kini memegang 69 persen pangsa FWA. Menyertai pencapaian tersebut, Telkom juga semakin mengintensifkan program corporate social responsibility (CSR). Disebutkannya, sejak tahun 2000 hingga 2006 Telkom telah menyalurkan dana sebesar lebih dari Rp 400 miliar untuk program kemitraan, dan sekitar Rp 59 miliar untuk program bina lingkungan. Selain melalui program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan), kiprah CSR Telkom disalurkan melalui berbagai program untuk mengikis kesenjangan digital seperti Internet Goes to School, Smart Campus, e-learning, sumbangan ribuan komputer ke sekolah-sekolah, pelatihan-pelatihan kepada para guru, dan lain-lain. Program Internet Goes To School misalnya, telah memberikan manfaatkan kepada puluhan ribu siswa dan belasan ribu guru di seluruh Indonesia. “Melalui program yang bersifat pendidikan, Telkom CSR dibaktikan untuk membangun generasi baru Indonesia yang cerdas,” jelas Rinaldi. Melalui silaturahmi dengan para pemimpin media nasional itu, Rinaldi mengajak seluruh media massa untuk aktif mengambil bagian dalam membangun kemajuan sektor telekomunikasi di Indonesia. Untuk Keterangan Lebih Lanjut, Hubungi : Eddy Kurnia Vice President Public and Marketing Communication PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tel. 62-22-4527455 Fax. 62-22-4521411 Email : eddy_k@telkom.co.id Website : www.telkom-indonesia.com

No comments: