Beragam kegiatan CSR dari unit industri maupun opini CSR di Indonesia. Files ini dikompile guna literatur dan benchmarking kegiatan CSR, agar bisa mempositioning-kan kegiatan CSR secara berbeda, focus dan efektif. CSR bagaimanapun penting perannya bagi sustainability perusahaan karena dengan CSR perusahaan mempertimbangkan kepentingan stakeholder (pemegang kepentingan) dalam kebijakan operasionalnya.

Monday, July 2, 2007

PTFI Pada CSR Indonesia Expo 2007


Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia bersama dengan Antheus Indonesia menyelenggarakan "CSR Indonesia-Corporate Social Responsibility Expo & Conference" yang berlangsung mulai tanggal 26 – 29 April 2007 di Jakarta Hilton Convention Center.
PT Freeport Indonesia (PTFI) hadir pada acara CSR Expo ini dengan menampilkan poster-poster, buku, brosur dan berbagai publikasi yang memuat informasi kegiatan CSR perusahaan, termasuk Buku WTSD PTFI. Wakil Presiden Yusuf Kalla singgah di stand PTFI disambut oleh Rusdian Lubis, Direktur & Executive Vice President PTFI. stand PTFI didukung oleh staf dari Social Outreach and Local Development Division (SLD), Public Health & Malaria Control (PHMC), Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), Departemen Environmental, dan Departemen Corporate Communications, maupun wakil dari Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
"Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka CSR merupakan wahana yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, guna mendukung pencapaian Millennium Development Goals(MDGs)," demikian disampaikan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla dalam pembukaan acara CSR Expo.
Kesadaran tentang pentingnya CSR menjadi tren di kalangan korporasi baik di tingkat global maupun tingkat nasional. Hal ini sesuai dengan meningkatnya kepedulian korporasi terhadap masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan disekitarnya, dengan memperhatikan kaidah-kaidah sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).

PE-PP Mengadakan Seminar CSR di ICT 2007


Kamis 3 Mei minggu lalu, PE-PP mengadakan seminar setengah hari dengan tema "Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Program Pemberdayaan Masyarakat" di Jakarta Convention Hall. Seminar CSR ini merupakan bagian dari penyelenggaran ICT 2007.
Seminar ini berlangsung bersamaan dengan acara nasional yang yaitu ICT 2007 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Telematika Indonesia. Seminar ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu Bapak Arief Rahadi dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (PNPM P2KP), Bapak Ibnu Taufan yang merupakan Team Leader Konsultan Manajemen Nasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Program Pengembangan Kecamatan (PNPM PPK) dan juga Bapak Zulfikar M. Rahman dari Partnerships for e-Prosperity for the Poor (Pe-PP). Dalam seminar ini bertindak sebagai moderator sekaligus pembicara adalah Bapak Jos Luhukay, seorang praktisi dan pengamat Teknologi Informasi dan Komunikasi dan juga merupakan salah satu anggota dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (DeTIKNas).

Seminar ini dimulai dengan paparan dari Arief Rahadi mengenai program PNPM P2KP, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari Ibnu Taufan mengenai program PNPM PPK dan terakhir penjelasan secara singkat mengenai program Pe-PP oleh Zulfikar M. Rahman. Pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari masing-masing program, baik dari pengelolaan program maupun dari lapangan dipaparkan secara jelas. Keberhasilan dan kendala-kendala yang ada dibahas satu per satu oleh pembicara. Bapak Jos Luhukay yang bertindak sebagai moderator sekaligus pembicara selain merangkum poin-poin penting dalam seminar ini, ia juga ikut memberikan pendapat dan pengalamannya. Setelah pemaparan program, para peserta seminar diberikan kesempatan untuk bertanya.

Hal-hal penting yang bisa idcatat dari seminar ini adalah:- Program pemberdayaan masyarakan masih tetap diperlukan untuk pengentasan kemiskinan dan mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain.- Pemberdayaan masyarakat adalah tanggung jawab semua komponen bangsa, baik pemerintah maupun swasta. Dalam hal ini, pihak swasta dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat dengan melakukan kemitraan (partnership) dengan program-program pemberdayaan masyarakat. Kemitraan ini adalah salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta.- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat digunakan oleh program-program pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu alat yang dapat memperbaiki dan memperkuat struktur komunikasi masyrakat.

Selain acara seminar, Pe-PP program juga membuka stand dalam rangka mensosialisasikan program pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan TIK yaitu telecenter. Semua pengunjung stand yang tertarik akan diberikan penjelasan mengenai keberhasilan program dan kendala yang dihadapi. Melalui acara ICT 2007 ini, program Pe-PP juga menawarkan ke semua pihak ide-ide lanjutan dari pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan telecenter atau TIK. Adapun ide-ide lanjutan tersebut adalah:- Terciptanya Jaringan Telecenter Indonesia, yang akan menghasilkan pertukaran informasi dan pengetahuan, akses kepada narasumber, serta pemasaran produk lokal yang lebih optimal- Terciptanya Jaringan Pendukung Telecenter, yang membuat telecenter akan jauh lebih bermanfaat dan terjamin keberlanjutannya. Pihak pendukung akan juga berkembang dengan semakin luasnya sasaran penerima manfaat.- Terbentuknya Akademi Telecenter, yang membuat kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan telecenter diselenggarakan dengan profesional dan efektif
Ketiga ide-ide di atas dapat diwujudkan dengan bermitranya berbagai pihak pemerintah, non-pemerinta, swasta, maupun masyarakat umum. Dalam rangka mensosialisasikan pemberdayaan masyarakat dengan telecenter dan memberikan dorongan ke ide-ide lanjutan yang telah dijelaskan di atas, Pe-PP membagikan buku "Memberdayakan Masyarakat dengan Mendayagunakan Telecenter" secara gratis kepada para pengunjung yang tertarik.